WELCOME TO OUR KNOWLEDGE

Selamat Datang...
Koleksi makalah untuk temen-temen S1 Jurusan Tarbiyah beserta tulisan-tulisan menarik lain

Selasa, 26 Oktober 2010

Makalah Tasawuf: Penelitian Thoriqoh Naqsabandiyah Kholidiyah

KEGIATAN THORIQOH NAQSABANDIYAH KHOLIDIYAH
DI DUSUN TERMAS MALANG DESA BABADAN
PATIANROWO-NGANJUK


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
"Tasawuf"

Dosen Pembimbing : KH. Jamaluddin Abdullah, BA


Disusun oleh :
Wahyu Irvana
Semester II B

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ‘ULA
(STAIM)
FAKULTAS TARBIYAH PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM S-1
NGLAWAK – KERTOSONO
Juni, 2009

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Thoriqoh merupakan jalan dalam bertasawuf untuk mencapai tingkatan yang lebih tinggi, yakni hakikat atau disebut pula makrifat. Adanya thoriqot disebabkan adanya kekhawatiran akan adanya aliran-aliran tasawuf yang tidak menggunakan nash Al Qur'an maupun Al Hadits (Thoriqoh Al Mu'tabarroh) yang nanti justru akan merusak nilai keimanan dan ketaqwaan dari kaum muslimin.
Di tengah-tengah masyarakat majemuk, thoriqoh lahir sebagai benteng dari penyelewengan-penyelewengan yang tidak sesuai dengan dasar ajaran Islam. Berbagai jenis thoriqoh yang mu'tabar adalah Qodiriyah, Naqsabandiyah, mawlawiyah, Syadiliyah dan lain sebagainya. Maka dalam makalah ini akan dipaparkan kegiatan Thoriqoh Naqsabandiyah Kholidiyah yang bertempat di Dusun Termas Malang Desa Termas Kecamatan Patianrowo Kabupaten Nganjuk.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah pendiri thoriqoh Naqsabandiyah Kholidiyah?
2. Bagaiamana sejarah bedirinya kegiatan thoriqoh di dusun Termas Malang?
3. Apa saja rutinitas kegiatan perthoriqohan?
4. Bagaimana silsilah aliran thoriqot ini?

C. Tujuan Pembahasan
1. Uuntuk mengetahui sejarah pendiri thoriqoh Naqsabandiyah Kholidiyah.
2. Untuk mengetahui sejarah bedirinya kegiatan thoriqoh di dusun Termas Malang.
3. Untuk mengetahui rutinitas kegiatan perthoriqohan.
4. Untuk mengetahui silsilah thoriqoh di dusun termas malang.

BAB II
KEGIATAN THORIQOH DI DUSUN TERMAS MALANG


A. Sejarah Pendiri Thoriqoh Naqsabandiyah dan Kholidiyah
• Pendiri Thoriqoh Naqsabandiyah
Berdasarkan data yang ada, Thoriqoh Naqsyabandiyah didirikan oleh Syekh Bahauddin An Naqsabandy. Thoriqot ini masuk ke Nusantara dari Minangkabau pada tahun 1850. Thoriqoh Naqsyabandiyah sudah masuk ke Minangkabau sejak abad ke 17, pintu masuknya me1alui daerah Pesisir Pariaman, kemudian terus ke Agam dan Limapuluh kota. Thoriqoh Naqsyabandiyah diperkenalkan ke wilayah ini pada paruh pertama abad ketujuh belas oleh Jamal al-Din, seorang Minangkabau yang mula-mula belajar di Pasai sebelum dia melanjukan ke Bayt al-Faqih, Aden, Haramain, Mesir dan India. Naqsyabandiyah merupakan salah satu Thoriqoh sufi yang paling luas penyebarannya, dan terdapat banyak di wilayah Asia Muslim serta Turki, Bosnia-Herzegovina, dan wilayah Volga Ural.
• Pendiri Thoriqoh Kholidiyah
Adapun pendiri dari Thoriqoh Kholidiyah adalah Maulana Khalid al-Bagdhadi (w. 1827) . Beliau mempunyai peranan yang penting di dalam perkembangan tarekat ini sehinga keturunan dari para pengikutnya dikenal sebagai kaum Khalidiyah, dan dia kadang-kadang dipandang sebagai “Pemburu” (Mujaddid) Islam pada abad ke-13, sebagaimana Srihindi dipandang sebagai pemburu Milenium kedua. Khalidiyah tidak terlalu berbeda dengan para leluhurnya Mujaddidiyah.
B. Sejarah Berdirinya Thoriqoh Naqsabandiyah Kholidiyah di Dusun Termas Malang Desa Babadan Patianrowo - Nganjuk
• Mursyid pertama, K. Ahmad Badaruddin
Menurut sumber yang ada, bahwa kegiatan Thoriqoh Naqsabandiyah Kholidiyah ini mulai diadakan pada tahun 1972. Kegiatan perthoriqohan ini didirikan oleh mursyid pertama, yakni K. Ahmad Badaruddin. Beliau adalah murid dari PONPES. Di Baran Maesan Mojo Kediri.
Adapun Mursyid sumber dari kegiatan thoriqoh di dusun ini adalah hadhrotus syaikh Umar Sufyan Al Mursyid, pondok Baran Kediri. Jika diurutkan, sanadnya akan bersambung sampai sayyidina Abu Bakar ra. dan tentunya dari sumbernya yang pokok, yakni Rosululloh SAW.
Beberapa tahun menjadi mursyid bagi murid-murid beliau, akhirnya beliaupun mangkat, setelah itu jabatan mursyid jatuh ke tangan adik beliau, yakni K. Ahmad Subarni, dan tetap menjadi mursyid hingga saat ini.
• Mursyid kedua hingga kini, K. Ahmad Subarni
K. Ahmad Subarni menjadi pengganti kakak beliau yang telah mangkat kehadirat Allah SWT terlebih dahulu, dan menjalankan kehidupan thoriqoh, seperti membimbing para murid beliau dan rutinitas thoriqoh hingga saat ini.
Beliau merupakan murid dari PONPES. Baran Kediri juga, yakni murid dari Al Mursyid Gus Aris Baran, putra dari Al Mursyid Syaikh Basthomi Umar Baran, kediri.
Salah satu kitab pegangan yang dijadikan rujukan bagi kegiatan perthoriqohan itu sendiri di desa ini adalah kitab "Risalatul Mufidah" dari PONPES Baran Kediri, dimana di dalamnya memuat amalan-amalan yang harus dijalani, dari dzikir, aurod, dan penempatan hati. Dijelaskan pula tentang dunia perthoriqohan, misalnya letak lathoif manusia dan cara berdzikir padanya.
C. Kegiatan Rutinitas Thoriqoh
• Prosesi Masuk Anggota Thoriqoh
Setiap kakum muslim yang ingin masuk dalam perkumpulan atau rutinitas thoriqoh ini, harus memenuhi syarat-syarat, yaitu:
a) Islam
b) Berakal sehat
c) Baligh
d) Tidak ada paksaan dari pihak manapun
e) Hafal lafadz adab (yakni lafadz yang diajarkan untuk orang yang ignin memasuki thoriqoh, dan tidak boleh disebutkan kepada sembarang orang selain yang ingin masuk thoriqoh)
f) Setiap anggota yang akan masuk jam'iyyah ini harus mondok di pondok al mursyid terlebihi dahulu selama 20 hari hingga 100 hari (tergantung keputusan al mursyid)

• Rutinitas Perkumpulan Jam'iyyah Thoriqoh Al Mu'tabarroh Naqsabandiyah Kholidiyyah
a. Rutinitas amalan wirid bil jamaah dilakukan pada hari selasa, mulai pukul 12 istiwa', hingga selesai, dan ba'dha sholat jum'at sampai selesai.
b. Rutinitas wirid sendiri-sendiri, dilakukan setelah sholat fardhu.
(adapun dzikir yang digunakan adalah dzikir sirri, sedangkan amaliyah, lafadz dan bilangannya tidak boleh diberi tahukan, kecuali bagi anggota thoriqoh)
c. Bertempat tinggal (mondok) di Pondok Al Mursyid pada bulan suro (Muharrom)



• Silsilah Thoriqoh Naqsabandiyah Kholidiyyah
Silsilah thoriqoh ini dari Al Mursyid hingga Nabi Muhammad SAW. Adalah:
Allah Azza Wa Jalla


Malaikat Jibril as.


Nabi Muhammad SAW.


Sayyidina Abu Bakar Ash Shiddiq


Sahabat Salman Al Farisy


Syaikh Qosim Muhammad Bin Abu Bakar Ash Shiddiq


Syaikh Ja'far Shodiq Sibtul Sayyidina Qosim Muhammad Bin Abu Bakar Ash Shiddiq


Syaikh Abu Yazid Thoifur Bin Isa Bin Adam Bin Syurusan Al Bashthomy


Syaikh Abul Hasan Ali Bin Abi Ja'far At Tahrofany


Syaikh Abu Ali Al Fadhil Bin Muhammaad Ath Thusi Al Farmadhy


Syaikh Abu Yakqub Yusuf Al Hamdany


Syaikh Abdul Kholid Al Majduny Bin Al Imam Abdul Jamil


Syaikh Arif Ar Royukary


Syaikh Mahmud Al Injir Faghnawy


Syaikh Ali Ar Rumny


Syaikh Muhammad Baba Asy Syimasy


Syaikh Amir Kulal Bin Hamzah


Syaikh Baha'uddin Bin Muhammad Bin Muhammad Bin Muhammad Al Alusy


Syaikh Muhammad 'Aluddin Al Qoththor Al Bukhory Al Khawarizmy


Syaikh Ya'qub Al Jarkhy


Syaikh Nashiruddin Abdulloh Al Akhror As Samarqondy


Syaikh Muhammad Az Zahid


Syaikh Ruwaisy Muhammad As Samarqondy


Syaikh Muhammad Al Khowajky Al Imkany As Samarqondy


Syaikh Muhammad Baqi Billah


Syaikh Muhammad Al Faruqy As Sarhandy


Syaikh Muhammad Ma'shum Bin Ahmad Al Faruqy


Syaikh Muhammad Syaifuddin Bin Ma'shum


Syaikh Nur Muhammad Al Badnawy


Syaikh Syamsuddin Habibulloh JanJanan Al 'Alawy


Syaikh Abdulloh Ad Dahlawy Al 'Alawy


Syaikh Kholid Al Utsmany Al Baghdady


Syaikh Abdulloh Affandy Al Makky


Syaikh Sulaiman Affandy Al Quroimy


Syaikh Ismail Al Burusy


Syaikh Sulaiman Az Zuhdi


Syaikh Ali Ridlo Jabal Ibn Qubays Al Makky


Syaikh Muhammad Yahya Al Barrany


Syaikh Umar Sufyan Al Barrany


Syaikh Basthomy Umar Al Barrany


Syaikh Ahmad Badaruddin At Tirmasy (Syaikh Ahmad Subarni At Tirmasy)


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Thoriqoh Naqsabandiyah didirikan oleh Al Mursyid Ula Syaikh Bahauddn An Naqsabandy, sedangkan Kholidiyah didirikan oleh Maulana Muhammad Kholid Al Baghdaady
2. Thoriqoh do Dusun Termas Malang didirikan Tahun 1972 oleh Al Mursyid K. Ahmad Badruddin
3. Adapun silsilah Thoriqoh harus bersambung sampai Nabiiyulloh Muhammad SAW.
4. Kegiatan rutinitas di sana adalah bil jamaah (selasa-jum'at) dan munfaridan (ba'da sholat maktubah).


SUMBER RUJUKAN



1. Wawancara dengan Al Mursyid K. Ahmad Subarni, Termas Malang

2. Wawancara dengan Kholifah Mursyid Bpk. Moh. Masruhin Termas Malang

3. Wawancara dengan pengikut thoriqoh, Ibu Muryati, Termas malang

4. Http://Www.Almihrab.Com

5. Http://Syafii.Wordpress.Com/2007/04/17/Tarekat-Naqsyabandiyah/

6. Kitab Risalatul Mufidah, rujukan thoriqot naqsabandiyah kholidiyah baran-kediri

Tidak ada komentar: