WELCOME TO OUR KNOWLEDGE

Selamat Datang...
Koleksi makalah untuk temen-temen S1 Jurusan Tarbiyah beserta tulisan-tulisan menarik lain

Senin, 24 November 2008

SURAH MAKKIYAH DAN MADANIYYAH


SURAH MAKKIYAH DAN MADANIYYAH


1. Pengertian Makki dan madani
Ulama’ masih ikhtilaf/berbeda pendapat di dalam mendefinisikan Makki, namun dari beberapa definisi yang mereka kemukakan terdapat definisi yang masyhur tentang makki adalah ayat maupun surat sebelum Nabi Hijrah ke Madinah. Sedangkan Madani adalah surat atau ayat yang di turunkan setelah Nabi hijrah, baik ketika itu turun di Mekkah maupun Madinah, dalam tahun pembukaan atau haji wada’, di rumah maupun di perjalanan.
2. Perbedaan Makki dan Madani
Adapun untuk membedakan kedua nya, Ulama’ mempunyai cara berfikir/paradigma yang masing-masing mempunyai landasan ;
a). Dari segi waktu turunnya
Kalau Makki di tutunkan sebelum hijrah meskipun tidak di Mekkah, sedangkan Madani di turunkan sesudah hijrah sekalipun bukan di Madinah. Adapun yang di turunkan sesudah hijrah, meskipun di Mekkah atau Arofah adalah Madani, seperti yang di turunkan ketika penaklukan kota Mekkah. Contoh pada Qs. An-nisa, ayat 8 :

Artinya : “ Sesungguh nya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kamu. Dan sesungguhnya Allah maha mendengar dan melihat”. ( Qs. An-nisa’, ayat 58)

b). dari segi tempat turunnya
Kalau makki di turunkan di Mekkah dan sekitarnya seperti Mina, Arafah dan Hudaibiyyah. Sedangkan madani tutunnya di Madinah dan sekitarnya seperti Uhud, Quba, dan Sil. Pendapat tersebut berindikasi pada tidak adanya pembagian secara kongkrit dan mendua (Ambigu) sebab yang turun dalam perjalanan di tabuk atau Baitul maqdis tidak termasuk di dalam salah satunya, sehingga ia tidak di katakan makki dan madani, dan juga berindikasi pada bahasa yang di turunkan di Mekkah sesudah hijrah yang di sebut dengan Makki.

c). Dari segi sasarannya
Kalau makki semuanya di tujukan kepada penduduk Mekkah ketika itu, sedangkan madani di tujukan kepada penduduk Madinah. Berdasarkan pendapat ini para pendukungnya menyatakan bahwa ayat al-qur’an yang mengandung seruan Ya ayyuhannas adalah Makki, sedangkan ayat yang mengandung seruan Ya ayyuhalladji na’aamanu adalah Madani.

3. Tanda-tanda surat maki dan madani
Bahwasannya ulama’ menyebut tanda surat Makki dan Madani sebagai berikut :
a). Tanda-tanda surat Maki
i. Setiap surat yang di dalamnya terdapat Yaa ayyuhannas, dan di dalamnya tidak mengandung Yaa ayyuhalladjiina amanu, maka berarti Makki. Dan ulama’ ikhtilaf dalam surat akhir Al-hajj, namun yang demikian mayoritas Ulama’ berpendapat ayat tersebut Makki.
ii. Setiap surat yang di dalamnya mengandung lafadz Kalla berarti makki, lafadz ini hanya terdapat separuh terakhir dari al-qur’an dan di sebutkan sebanyak 33 kali dalam 15 surat, dalam kitab Ulumul Qur’an di sebutkan 33 kali dalam 25 surat.
iii. Setiap surat yang mengandung cerita Nabi Adam dan iblis adalah Makki, kecuali surat al-baqarah.
iv. Setiap surat yang mengandung kisah umat terdahulu adalah Makki.
v. Di dalamnya terdapat ayat sajadah, dalam al-qur’an ada 15 ayat.
vi. Di dalamnya terdapat huruf tahajji
Dari segi ciri tema dan gaya bahasa seperti teringkas sebagai berikut :
i. Doktrin tentang tauhid dan hanya beribadah kepada Allah, pembuktian mengenai risalah, hari kebangkitan, pembalasan, kiamat dan kengeriannya, neraka dan siksanya, surga dan ni’matnya, argumentasi terhadap orang musyrik dengan menggunakan buki-bukti rasional dan ayat-ayat kauniyyah.
ii. Peletakkan dasar-dasar umum untuk perundang-undangan dan ahlaq mulia yang menjadi basic terbentuknya masyarakat, dan penyikapan dosa orang-orang musyrik dalam penumpahan drah, memakan harta anak yatim secara dzalim, penguburan hidup-hidup bayi prempuan dan tradisi buruk lainnya.
iii. Menyebutkan kisah para nabi dan umat-umatnya terdahalu sebagai pelajaran bagi mereka, sehingga mengetahui nasib seseorang yang mendustakan sebelum mereka dan sebagai hiburan buat Rasulullah, sehingga baliau tabah dalam menghadapi segala gangguan dari mereka dan yakin akan menang.
iv. Suku katanya pendek, di sertai dengan kata-kata yang mengesankan pernyataannya singkat, di telinga terasa menembus dan terdengar sanagat keras, menggetarkan hati dan ma’nanya pun meyakinkan dengan di perkuat lafadz-lafadz sumpah seperti surat-surat yang pendek-pendek.
b). Tanda-tanda Madani
i. Setiap surat yang berisi kewajiban atau Had adalah Madani
ii. Setiap surat yang di dalamnya di sebutkan orang-orang munafik adalah Madani, kecuali surat al-ankabut
iii. Setiap surat yang di dalamnya berdialog dengan ahli kitab adalah Madani
Sedangkan dari segi dan ciri khas tema dan gaya bahasa sebagai berikut :
i. Menjelaskan ibadah, mu’amalah, had, kekeluargaan, warisan, jihad, hubungan sosial, hubungan internasional, baik di waktu damai maupun di waktu perang, kaidah hukum maupun permasalahan perundang-undangan.
ii. seruan dari kalangan kitab ahli yahudi dan nasrani, dan ajakan kepada mereka untuk masuk Islam
iii. menyingkap prilaku orang munafik, menganalisis kejiwaannya, membuka kedok nya, dan mejelaskan bahwa ia berbahaya bagi agama

4. Faidah mengetahui Maki dan Madani
Dengan mengetahui maki dan madani, akan membawa hikmah dan faidah diantaranya :
i. Perbedaan nasekh dan mansukh
ii. Merupakan media dan membantu untuk menafsirkan al-qur’an
i. Pengetahuan terhadap sejarah pembentukan hukum (Tarikh tasyri’) dan fase-fase pembenahan (Tajridah)
ii. Pemantapan terhadap gaya bahasa al-qur’an dalam mengajak kepada jalan Allah SWT.
iii. Mengetengahkan sejarah nabi dengan cara mengikuti jejak beliau ketika di Mekkah dan Madinah, serta sikap-sikap beliau dalam berda’wah, kodisi beliau yang merupakan cerminan para da’I dengan metode beliauyang sangat bijak.

5. Kesimpulan
Di lihat dari setiap sub nya bahwa, dari segi kebenarannya al-qur’an merupakan sumber dari berbagai sumber, dengan kata lain al-qur’an menempati posisi paling awal dari tertib sumber hukum dalam berhujjah, adapun sumber yang lainnya hanya sebatas pelengkap dan cabang dari al-qur’an, karena pada dasarnya sumber-sumber tersebut akan kembali kepada al-qur’an
Dan bahwasanya mengetahui ilmu makki dan madani merupakan sesuatu yang sangat pentig guna menjadi landasan peneliti untuk mengetahui metode da’wah, macam-macam seruan dan pentahapan dalam menetapkan hukum, perintah dll.

Bahan Bacaan
- Ulumul Qur’an, studi kompleksitas al-qur’an Yogyakarta, Titian Ilahi Press.1999
- Djalal. H. Abdul. Prof. dr Ulumul qur’an Surabaya, Dunia ilmu 2000
- Al qatthan, manna Khalil Studi Ilmu-ilmu al-qur’an. Jakarta, Litera Antar Nusa, 2000.

1 komentar: