LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
(LPJ)
PELATIHAN KADER POSKESTREN
Disusun Oleh:
M. Syahuri
Mambaul Khoirot
Bella
Enny
Wahyu Ir.
PONDOK PESANTREN “AL HIDAYAH”
Termas Baron Nganjuk
2008
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam, yang telah memberikan bermacam-macam nikmat dan inayah kepada kita semua, sehingga kita dapat bermunajah untuk selalu taqorrub kepadaNya dalam keseharian kita. Sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabiyulloh Muhammad SAW, nabi akhir zaman dengan risalah penyelamat umat. Dan yang kita harapkan syafaat beliau di yaumul mizan kelak.
Kesehatan adalah bagian terpenting dalam hidup. Tanpa kesehatan kita tidak akan bisa berbuat maupun beribadah kepadaNya. Dalam rangka peningkatan kesehatan dalam berbagai elemen masyarakat, pondok pesantren merupakan bagian yang penting, sebab pondok pesantren merupakan komponen yang memberi panutan bagi lingkungan sekitar.
Dalam LPJ ini akan diuraikan kegiatan yang telah dilakukan selama pelatihan di DINKES Nganjuk. Akhirnya semoga LPJ ini bermanfaat untuk kita semua. Amin.
Penyusun
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
(LPJ)
PELATIHAN KADER POSKESTREN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Karena dengan kesehatan kita dapat melanjutkan segala aktivitas sehari-hari. Dan dengan tubuh yang sehat serta jiwa yang sehat pula kita dapat beribadah kepadaNya. Begitu pentingnya kesehatan bagi kehidupan dan aktivitas, maka kesehatan perlu sekali untuk di jaga, terutama dengan pencegahan (preventif). Karena mencegah lebih baik dan murah daripada mengobati.
Sehubungan dengan pemeliharaan kesehatan pada seluruh elemen masyarakat, pondok pesantren adalah salah satu komunitas dan tempat berkumpulnya berbagai macam elemen masyarakat, maka pondok pesantren merupakan salah satu tempat yang perlu untuk ditindak lanjuti dalam masalah kesehatan. Karena pondok pesantren juga merupakan sebuah wahana pemersatu umat dan panutan untuk lingkungan sekitar.
POSKESTREN, atau Pos Kesehatan Pesantren adalah salah satu wahana untuk terciptanya hidup yang sehat dalam lingkungan pondok pesantren. Pengoptimalan POSKESTREN dalam lingkungan pondok pesantren sangat perlu dilakukan, misalnya: sosialisasi kesehatan, pelatihan kader husada dan lain
sebagainya. Dan perlunya pelatihan kader-kader POSKESTREN yang siap untuk mengoptimalkan fungsi POSKESTREN sebagai sarana pelopor hidup sehat di lingkungan pondok pesantren dan sekitarnya telah dilakukan untuk tujuan tersebut.
B. TUJUAN
Adapun tujuan laporan pertanggungjawaban ini adalah:
1. Sebagai laporan untuk pengasuh
2. Sebagai bahan acuan untuk menindaklanjuti kegiatan ke depan
3. Sebagai bahan pertimbangan kegiatan POSKESTREN ke depan
4. Sebagai bahan MMPP (musyawarah masyarakat pondok pesantren)
C. WAKTU dan TEMPAT PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan pelatihan kader POSKESTREN adalah hari selasa sampai dengan kamis, pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai (waktu kondisional). Kegiatan tersebut bertempat di Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk.
D. PESERTA
Adapun peserta pelatihan kader POSKESTREN adalah dari perwakilan lima pondok pesantren yang ditunjuk, dan memiliki POSKESTREN di kabupaten Nganjuk. Kelima pondok pesantren tersebut adalah:
1. Pondok Pesantren Al Hidayah, Termas Baron
2. Pondok Pesantren Al Khoiriyah, Katerban Baron
3. Pondok Pesantren Miftahul Ula Nglawak, Kertosono
4. Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin, Mojosari Loceret
5. Pondok Pesantren Isyhar, Prambon
E. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
Kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan tentang kesehatan, terutama optimalisasi POSKESTREN dalam lingkungan pondok pesantren. Pelatihan dibagi menjadi dua bagian yakni:
1. Pelatihan Teoritis, meliputi penyampaian materi-materi tentang kesehatan. Adapun jenis materi yang disampaikan terlampir.
2. Pelatihan praktek, yaitu praktek langsung terhadap penanganan P3K maupun P3P yang terjadi di di lingkungan pondok pesantren.
F. RENCANA TINDAK LANJUT
Adapun rencana tindak lanjut yang akan dilakukan setelah pelatihan kader POSKESTREN ini adalah:
1. Sosialisasi kesehatan pada warga pondok pesantren
2. Pelatihan kader tingkat lanjut
3. Survey mawas diri
4. MMPP (Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren)
5. Evaluasi
Demikian Laporan ini dibuat, dan digunakan untuk keperluan sebgaimana mestinya.
Lampiran I
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
Strategi promosi kesehatan pada POSKESTREN adalah:
1. Advokasi, minta izin pada pengasuh pondok pesantren setempat
2. Bina suasana, menciptakan suasana yang sehat dan POSKESTREN sebagai basis kesehatan di pondok pesantren.
3. Kemitraan, mencari koneksi dengan LSM atau lembaga lain di luar pondok pesantren.
Sedangkan target POSKESTREN adalah:
1. Prefentif, yakni upaya pencegahan penyakit, atau pemeliharan kesehatan
2. Promotif, yakni upaya promosi kesehatan pada warga pondok pesantren atau masyarakat sekitar pondok pesantren.
3. Rehabilitasi, yakni proses pengadaan sarana kesehatan
4. Kuratif, yakni proses pengobatan terhadap kejadian tidak sehat.
Lampiran II
PERTOLONGAN PERTAMA PADA PENYAKIT
(P3P)
1. Demam
· Kompres dengan air dingin atau hangat
· Bagian yang dikompres adalah dahi, ketiak, dada atau punggung
· Perbanyak minum air putih
· Jangan diberi selimut
· Berikan parasetamol
· Bila samapai 3-6 jam tidak ada perubahan, segera bawa ke PUSKESMAS terdekat.
2. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
o Istirahatkan dengan cukup
o Makan makanan sehat
o Minum vitamin dan obat penurun panas
o Setelah 2-3 hari tidak ada perubahan segera bawa ke PUSKESMAS terdekat.
3. Diare
ü Beri oralit atau larutan gula garam (LGG), dengan takaran air 200 ml, gula satu sendok dan garam ¼ sendok secara terus-menerus
ü Jika tidak ada perubahan segera bawa ke PUSKESMAS
4. Penyakit Kulit
o Jangan diobati sendiri-sendiri
o Jangan diberi obat-obatan kimia
o Bawa ke PUSKESMAS.
Lampiran III
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
(P3K)
1. Luka Bakar
· Untuk luka bakar ringan (tidak lebih dari kulit ari), celupkan atau aliri dengan air kurang lebih 10 menit sampai tidak terasa.
· Bersihkan kotoran-kotoran sedikit demi sedikit
· Balut dengan kain bersih
· Jangan diberi apapun
· Untuk luka bakar berat, langsung dirujuk ke RS terdekat
2. Keracunan
o Bila pasien dalam kondisi sadar, usahakan untuk muntah dengan cara diberi air minum yang banyak, atau sesuatu agar ia muntah
o Bila pasien dalam kondisi tidak sadar, baringkan di tempat yang luas dengan ventilasi yang baik, lalu dirujuk ke PUSKESMAS terdekat.
3. Gigitan Hewan
a. Gigitan anjing
· Bersihkan dengan air bersih dan sabun
· Berikan antiseptik atau yodium
· Balut dengan kain, tapi jangan terlalu kencang
· Segera bawa ke PUSKESMAS
b. Gigitan ular
· Cuci dengan air bersih dan sabun
· Berikan antiseptik atau yodium
· Balut dengan kain, tapi jangan terlalu kencang pada bagian atas yang terkena gigitan, jangan ikat terlalu menekan karena akan mempengaruhi peredaran darah
· Bawa ke RS terdekat
c. Gigitan tawon
· Berikan es pada bagian yang tergigit
· Bila tidak ada perubahan segera bawa ke RS terdekat
4. Patah Tulang
ü Berikan pertolongan dengan meluruskan tulang yang patah
ü Berikan bidai atau penyangga lainnya agar dua sendi atas dan bawah yang patah tidak bergerak
ü Segera rujuk ke RS terdekat
5. Tersedak
o Untuk tersedak tidak total (masih bisa bernafas) diusahakan untuk dimuntahkan dengan cara dipukul pada bagian punggung pasien
o Untuk tersedak total dan pasien sadar, maka pasien diberdirikan, lalu agak dibungkukkan, dan ditarik ke belakang dengan sudut 45 derajat
o Untuk pasien tidak sadar, pasien ditidurkan dengan posisi miring, lalu ditarik dari arah belakang pasien dengan sudut 45 derajat
o Segera bawa ke RS terdekat
Lampiran IV
NARKOBA
(Narkotika dan Obat-obatan Berbahaya)
NARKOBA adalah zat yang mempengaruhi psikologi, pola fikir, ketergantungan fisik dan tingkah laku. Jenis NARKOBA terbagi menjadi tiga kelompok, yakni:
a. Golongan I : tidak digunakan untuk pengobatan, misalnya: heroin, ganja dan kokain
b. Golongan II : digunakan untuk pengobatan dalam kondisi yang sangat terpaksa, misalnya: operasi, yang termasuk golongan ini adalah morfin dan petisin
c. Golongan III : dapat digunakan untuk pengobatan, misalnya codein
Psikotropika adalah zat yang bersifat stimulan (merangsang) saraf pusat. Psikotropika dibagi dalam 4 golongan:
a. Golongan I : ekstasi
b. Golongan II : amphetamin, untuk menekan nafsu makan
c. Golongan III : phenobabita, mengurangi rasa cemas
d. Golongan IV : diazepan
Sifat-sifat NARKOBA adalah:
1. Depresan (merangsang saraf pusat)
2. Stimulan (merangsang saraf motorik)
3. Halusinogen (menimbulkan kesan semu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar