TUJUAN PENDIDIKAN
SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENDIDIKAN
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Perencanaan Pendidikan”
Dosen Pembimbing:
Drs. M. Arif AM, MA
Oleh:
----------------------------------------
Semester IV B
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM “MIFTAHUL ‘ULA”
( S T A I M )
FAKULTAS TARBIYAH PRODI S-1 PAI
NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK
Maret 2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakikatnya perencanaan dan pendidikan merupakan suatu rangkaian proses kegiatan mempersiapkan dan memahami menganai apa yang diharapkan untuk terjadi dan apa yang dilakukan untuk memenuhi harapan itu yaitu melalui proses pendidikan.
Perencanaan sangat penting untuk pendidikan, dan pendidikan juga penting untuk pembentukan perencanaan, karena pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan potensi manusia sesuai dengan tugas dan kemampuannya, serta sesuai dengan perencanaan yang disusunnya. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai definisi, tujuan, serta hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat diambil beberapa rumusn masalah, di antaranya:
1. Bagaimana definisi dari masing-masing pengertian pendidikan, perencanaan, dan perencanaan pendidikan?
2. Apa saja unsur-unsur yang berkaitan dengan perencanaan pendidikan?
3. Apakah tujuan pendidikan sebagai dasar perencanaan pendidikan itu sendiri?
4. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu perencanaan pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Dari beberapa rumusan masalah di atas, maka dapat diperoleh beberpa tujuan pula, yakni:
1. Untuk mengetahui definisi para ahli mengenai pendidikan, perencanaan, dan perencanaan pendidikan serta kesimpulan yang dapat diambil.
2. Untuk Mengetahui unsur-unsur yang berkaitan dengan perencanaan pendidikan.
3. Untuk memahami tujuan pendidikan sebagai dasar perencanaan pendidakan.
4. Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan seseorang sebelum melakukan perencanaan pendidikan.
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN SEBAGAI
DASAR PERENCANAAN PENDIDIKAN
A. Pengertian
Dalam Dictionary of Education dijelaskan bahwa pendidikan adalah:
a. Proses di mana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah lainnya dalam masyarakat di mana dia hidup.
b. Suatu proses sosial di mana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol, sehingga seseorang dapat memperoleh dan mengalami perkembangan kemampuan individual dan sosial secara optimal.[1]
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu upaya atau proses mempercepat perkembangan manusia untuk kemampuan mengemban tugas dan beban hidup, sebagai kodrat manusia yang memiliki pikiran, yakni manusia yang dapat terdidik dan mendidik.
Sedangkan definisi perencanaan memiliki makna yang sangat kompleks, karena perencanaan tergantung pada sudut pandang mana melihatnya, serta latar belakang yang mempengaruhi perencanaan ini dibentuk (dirumuskan). Berikut merupakan pendapat para ahli yang menjelaskan mengenai definisi perencanaan:
a. Menurut Prajudi Atmosudirjo
Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai suatu tujuan tertentu, oleh siapa dan bagaimana.
b. Menurut Bintoro Tjokroamidjojo
Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
c. Langeveled
Pendidikan adalah usaha, pengaruh dan perlindungan yang diberikan kepada anak tertuju pada pendewasaan anak supaya cakap di dalam melaksanakan tugas hidupnya.
d. J.J. Rousseau
Pendidikan adalah memberi kita pembekalan uang tidak ada pada masa anak-anak, akan tetapi dibutuhkan pada waktu dewasa.
e. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak agar mereka sehingga anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
f. Dwikara
Pendidikan adalah pemanusiaan manusia/mengangkat manusia ke taraf insani.
g. Jhon Dewey
Pendidikan adalah proses pembentukan percakapan yang fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam sesama manusia.
h. Marimba
Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik dalam pementukan jasmani dan rohani menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
Pengertian pendidikan menurut UU
a. UU Sisdiknas tahun 1989
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan bagi peranannya di masa akan datang.
b. UU No. 20 tahun 2003
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya untuk masyarakat, bangsa, bangsa dan negara.
Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal penting yang berkaitan dengan perencanaan, di antaranya:
o Berhubungan dengan masa depan
o Merupakan seperangkat kegiatan
o Merupakan proses yang sistematis
o Terdapat atau diharapkan mengandung hasil atau tujuan tertentu.
Perencanaan pendidikan sangat penting untk menetukan tujuan atau arah dari jalannya pendidikan. Mengenai perencanaan pendidikan, para ahli berpendapat:
1. Menurut Guruge
Menyatakan bahwa perencanaan pendidikan adalah proses mempersiapkan kegiatan di masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan yang merupakan tugas dari perencanaan pendidikan.
2. Menurut Coombs
Bahwa perencanaan pendidikan adalah suatu penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu sendiri lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para peserta didik dan masyrakatnya.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai unsur-unsur penting yang terkandung dalam perencanaan pendidikan, di antara unsur-unsur perencanaan pendidikan yakni:
1. Menggunakan analisis yang bersifat rasional dan sistematik dalam perencanaan pendidikan, yang berkaitan dengan metodologi yang tepat untuk perencanaan pendidikan itu sendiri.
2. Terdapat proses pembangunan dan pengembangan pendidikan.
3. Mengandung prinsip efektif dan efisien.
4. Mencakup aspek eksternal dan internal dari semua aspek sistem pendidikan itu sendiri yaitu peserta didik dan masyarakat.
B. Tujuan Pendidikan sebagai Dasar Perencanaan Pendidikan
Mengenai tujuan pendidikan, menurut Klaus Mollenhaver yang memunculkan “Teori Interaksi” dalam Nur Uhbiyati (1997:3) menyatakan bahwa “di dalam pendidikan itu selalu ada (dijumpai) mengenai masalah tujuan pendidikan”[2]. Dari pendapat ini maka terlihat jelas bahwa perencanaan sendiri sangat penting untuk penentuan arah pendidikan, dengan mempertimbangkan metode-metode yang tepat dalam proses pendidikan.
Dalam masalah persiapan perencanaan pendidikan, menurut Udin Syefuddin dan Abi Syamsuddin (2005:11) terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan pendidikan, di antaranya:
1. Perencanaan dilakukan untuk kemajuan di masa depan.
2. Strategi-strategi untuk menunjang kemajuan pendidikan.
3. Perenacanaan bukan berdasarkan manipulasi, kira-kira, atau teoritis saja, tapi juga harus menggunakan fakta dan data-data yang konkrit.
4. Memperhatikan kebenaran-kebenaran yang berkaitan dengan kondisi serta pelaksanaannya.
5. Adanya tidakan nyata dalam proses pelaksanaan[3]
Setelah memperhatikan hal-hal yang harus diperhatikan perencanaan pendidikan, maka seorang perencana pendidikan akan memeproleh suatu tujuan sebagai dasar perencanaan pendidikan, di antaranya tujuan pendidikan sebagai dasar perencanaan pendidikan, yaitu:
a) Sebagai pedoman pelaksanaan dan pengendalian rencana pendidikan.
b) Untuk menghindari terjadinya pemborosan sumber daya.
c) Untuk pengembangan Quality Assurance.
d) Untuk memenuhi accountability kelembagaan.
Dalam bukunya “perencanaan pengajaran”, Harjanto (2006:2) menyatakan bahwa ada enam pokok pikiran yang terkandung di dalam sesuatu perencanaan pendidikan, yaitu:
1. Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang diinginkan.
2. Membandingkan antara masa sekarang dengan masa depan apakah terjadi peningkatan atau tidak.
3. Jika tidak ada peningkatan, maka perlu dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan terhadap diri sendiri ataupun anak didik.
4.
5. Merinci alternatif yang dipilih sebagai pedoman pengambilan keputusan bila akan dilaksanakan.[4]
Dengan adanya planning atau perencanaan khususnya dalam bidang pendidikan maka arah atau tujuan pendidikan juga akan jelas atau pasti, begitu juga dengan pendidikan.
Maka harus ada keseimbangan komponen-komponen yang mendukung perencanaan pendidikan itu sendiri, komponen-komponen itu adalah:
a) Individu peserta didik yang memiliki potensi untuk berkembang dan dikembangkan semaksimal mungkin.
b) Situasi yang mendukung, yang berkaitan dengan komunikatif antara pendidik dan peserta didik.
c) Adanya upaya yang disengaja, terencana, efektif, efisien, kreatif, dan produktif.
d) Adanya struktur sosio-kultural yang berupa norma masyarakat dan budaya yang ada serta religi.
e) Adanya tujuan yang telah disepakati dan tujuan itu diharapkan bisa membawa kemajuan bukan kemunduran dan tidak melanggar norma.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan dan deskripsi di atas mengenai definisi, tujuan, dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan perencanaan pendidikan, pendidikan sendiri sangat diperlukan dalam pembuatan perencanaan pendidikan, begitu pula sebaliknya, perencanaan yagn baik juga sangat menunjang kemajuan pendidikan.
Tetapi perencanaan bukanlah satu-satunya jalan untuk kemajuan atau meningkatnya pendidikan, tapi pendidikan akan maju dan meningkat apabila juga didukung oleh sarana-sarana, fasilitas-fasilitas, tenaga pendidik, dan anak-anak didik yang termotivasi untuk maju serta memiliki kecakapan-kecakapan dan pelaksanaan yang konkrit dari apa yang direncanakan untuk proses pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Harjanto. 2006. Perencanaan Pengajaran.
2. Sa’ud, Udin Syaefudin dan Abin Syamsudin Makmun. 2005. Perencanaan Pendidikan.
3. Uhbiyati, Nur. 1997. Ilmu Pendidikan Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar