PENGERTIAN, LATAR BELAKANG, DAN SEJARAH
BIMBINGAN DAN KONSELING
MAKALAH
Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
BP Di Sekolah
Dosen Pembimbing:
Drs. Harsunu Djoko Susilo
Disusun oleh:
Ana Nur Alifah
Sofiyatul Muniroh
Wahyu Irvana
Semester IV-B
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM "MIFTAHUL 'ULA"
(STAIM)
FAKULTAS TARBIYAH PRODI S1-PAI
NGLAWAK-KERTOSONO
Maret, 2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua manusia semasa hidupnya terpaksa menghadapi berbagai masalah yang mau tak mau harus dicari penyelesainnya, baik yang sudah dewasa maupun belum. Mungkin seseorang tidak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri, tentunya ia akan meminta bantuan dari orang lain.
Tak ketinggalan pula para pelajar dan mahasiswa yang notabene sudah mencapai taraf dewasa. Mereka masih merasa rumit dalam menghadapi masalah yang beraneka ragam. Apalagi bila sudah dihadapkan dalam sebuah pilihan, sebab yang akan membawa mereka lebih baik adalah ketika mereka memilih sebuah pilihan hidup yang paling tepat. Begitu pentingnya bimbingan untuk menentukan langkah, maka dalam makalah ini akan dibahas tentang pengertian, latar belakang, dan sejarah dari bimbingan dan konseling.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah:
1. Apa pengertian dari bimbingan dan konseling?
2. Bagaimana latar belakang adanya bimbingan dan konseling?
3. Bagaimana sejarah dari bimbingan dan konseling?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dibuat sebuah tujuan pembahasan, yakni:
1. Untuk mengetahui pengertian dari bimbingan dan konseling.
2. Untuk mengetahui bagaimana latar belakang adanya bimbingan dan konseling.
3. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dari bimbingan dan konseling.
BAB II
PENGERTIAN, LATAR BELAKANG, DAN SEJARAH
BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Pengertian dari Bimbingan dan Konseling
1. Pengertian Bimbingan
Telah sering kita tentang apa yang disebut bimbingan dalam peristiwa riil setiap hari, misalnya: Ibu membimbing anaknya, kyai membimbing santrinya dan lain sebagainya. Bimbingan merupakan terjemahan dari kata guidance yang berarti menunjukkan, membimbing, mengarahkan ataupun membantu. Secara umum bimbingan memang merupakan bantuan, namun tidak semua bantuan bisa dinamakan bimbingan.
Adapun pengertian bimbingan secara terminologi telah dirumuskan oleh banyak ahli, di antaranya adalah:
1. Menurut Crow & Crow
Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang, baik pria maupun wanita yang memiliki pribadi yang baik dan berpendidikan yang memadai kepada seorang individu dari setiap usia dalam mengembangkan kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri dan memikul bebannya sendiri.
2. Menurut Arthur J. Jones
Bimbingan diartikan sebagai pertolongan yang diberika noleh seseorang kepada orang lain dalam hal membuat pilihan-pilihan, penyesuaian diri, dan pemecahan problem-problem.
Tujuan bimbingan adalah agar ia dapat membantu orang tersebut untuk tumbuh dalam hal kemandirian dan kemampuan bertanggungjawab bagi dirinya sendiri.
3. Menurut Dr. Moh. Surya
Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengerahan diri, dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah suatu proses yang berkesinambungan dalam memberikan bantuan (khususnya arahan) kepada yang dibimbing untk mencapai kedewasaan dan tujuan yang diinginkan.
Adapun bimbingan mencakup beberapa aspek, yakni:
a) Bimbingan adalah proses terus menerus (berkesinambungan) dari pembimbing kepada yang dibimbing.
b) Bimbingan merupakan proses membantu, jadi tidak terdapat unsur paksaan.
c) Bimbingan diberikan kepada yang memerlukannya dalam proses perkembangannya.
d) Bimbingan ditujukan agar individu (yang dibimbing) dapat mengembangkan dirinya secara optimal.
e) Bimbingan dimaksudkan agar tercapai kemandirian
f) Bimbingan dapat dilakukan dengan berbagai srana, media dan ahli-ahli di bidang pembimbingan.
2. Pengertian Konseling
Konseling secara bahasa bersal dari bahasa Inggris to counsel yang secara etimologis berarti to give advice atau memberi saran dan nasihat.
Adapun pengertian konseling secara terminologis dapat dilihat dari pendapat bebarapa ahli:
1. Rogers (1942)
Konseling adalah serangkaian hubungan langsung dengan individu yang bertujuan untuk membantu dia dalam merubah sifat dan tingkah lakunya.
2. Jones (1951)
Konseling adalah kegiatan di mana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk di atasi sendiri oleh yang bersngkutan, di mana ia diberi bantuan pribadi dan langsung dalam pemecahan masalah tersebut.
Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk menyelesaikan masalahnya dengan cara-cara tertentu, untuk mencapai kesejahteraan dalam hidupnya.
Para ahli, seperti Downing dan Balinsky cenderung menyamakan pengertian antara bimbingan dan koseling. Namun demikian sekalipun bimbingan serupa dengan konseling, terdapat perbedaan dari keduanya, yakni:
a. Bimbingan lebih bersifat luas daripada konseling, jadi konseling merupakan salah satu bentuk dari bimbingan.
b. Bimbingan lebih bersifat preventif atau pencegahan, sedangkan konseling lebih bersifat kuratif atau pengobatan.
c. Bimbingan dapat bersifat kelompok dan perorangan, sedangkan konseling cenderung individu per individu (face to face).
B. Latar Belakang Adanya Bimbingan dan Konseling
Manusia merupakan makhluk yang unik. Dengan segenap daya dan potensi yang diberikan Tuhan kepadanya, terlihat pula bahwa manusia memiliki kekurangan baik yang tampak maupun tidak.
Manusia memiliki status ganda, yakni sebagai makhluk individu, dan juga sebagai makhluk sosial. Manusia perlu mengenal dirinya sendiri dengan sebaik-baiknya. Dengan mengenal dirinya manusia akan dapat bertindak dengan tepat dan sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
Namun demikian tidak semua manusia mampu mengenal potensi yang nereka miliki, dan mendayagunaka segala yang dimilikinya secara optimal.tentunya mereka juga membutuhkan bantuan orang lain, bantuan ini salah satunya adalah berupa bimbingan dan konseling.
Kenyataannya bahwa dalam masyarakat timbul berbagai permasalahan yang kompleks, rumit, dan beraneka ragam. Maka di sinilah perlu adanya bimbingan dan konseling sebagai salah satu wujud kepekaan sosial dan bantuan manusia untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.
Di sini dapat kita ambil contoh, seorang anak SLTA setelah lulus dari sekolahnya, merasa bimbang untuk menetukan pilihannya, apakah ke universitas umum, universitas agama, atau bekerja. Dia mencoba bertanya kepada salah seorang temannya, dan mendapatkan jawaban yang tidak sesuai dengan keinginannya, yakni kuliah di universitas agama.
Kemudian ia mencoba bertanya denga nteman yang lain, yang ternyata menganjurkan dia untuk bekerja. Akhirnya dia mendatangi salah seorang konselor untuk mendapatkan bimbingan yang memuaskan. Setelah melakukan wawancara, meneliti prestasi belajarnya, mengadakan tes dan lain sebagainya, sang konselor menyarankan ia agar ia kuliah di universitas agama, yang ternyata sesuai dengan apa yang ia harapkan. Inilah salah satu kelebihan bimbingan dan koseling, dengan metode yang tepat, tentunya akan diperoleh hasil yang memuaskan dalam mengarahkan manusia untuk mencapai kesejahteraannya.
C. Sejarah Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling ini bisa dikatakan merupakan ilmu yang baru, sebab baru muncul pada abad ke-20. Gerakan ini mula-mula timbul di Amerika Serikat, meski pada hakikatnya ilmu tentang bimbingan dan konseling sudah jauh-jauh hari ada, yakni pada masa Nabi Muhammad SAW, dan ada dalam Al-Qur'anul Karim, misalnya QS. Al-Baqarah: 2
"Kitab (Al-Qur'an) tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa"
Gerakan bimbingan dan konseling yang ada di Amerika Serikat dipelopori oleh Frank Parson, Jesse B Davis, Eli Wever, John Bewer. Para inilah yang memelopori bimbingan dan konseling, yang pada akhirnya berkembang dengan pesat. Secara singkat sejarahnya adalah sebagai berikut :
Pada tahun 1908, Frank Parsons mendirikan sebuah biro do Boston yang tujuanya adalah untuk meningkatkan efisiensi kerja. Beliau juga mengusulkan guidance (bimbingan) dimasukkan dalam kurikulum sekolah. Tahun 1909 Parson juga mengeluarkan buku yang mengupas tentang pemilihan pekerjaan. Pemilihan pekerjaan ini nantinya juga akan menjadi lapangan dalam bimbingan dan konseling.
Jesse B Davis yang bekerja di Central High School sebagai konselor juga bergerak dalam bidang pendidikan dan konselor baik dalam masalah pendidikan maupun pemilihan pekerjaan. Tahun 1910-1916 beliau memebrikan kuliah mengenai bimbingan dan konseling.
Kegiatan serupa juga dilakukan oleh Eli Wever di New York,dan John Bewerr di Uneversitas Harvard. Mereka juga merupakan perintis bimbingan dan konseling. Tahun 1913 didirikanlah perhimpunan para pembimbing.
Setelah perang dunia II bimbingan dan konseling lebih menunjukkan manfaatnya, terutama di bidang ketentaraan. Dengan demikian tampaklah peran dari bimbingan dan konseling hasil rintisan dari para pelopor tersebut.
Tak kalah pentingnya, setelah Indonesia merdeka, didirikanlah kantor penempatan kerja dan juga balai latihan kerja. Ini menggambarkan adanya tempat untuk melatih kerja dan sebagai wujud pentingnya bimbingan dan konseling. Pemerintah juga memperhatikan secara baik tentang bimbingan dan konseling ini, dengan intruksi depertemen PD dan K untuk melaksanakan bimbingan dan konseling di sekolah-sekolah adalah telah menunjukkan apresiasi yang positif serta berguna bagi siswa khususnya, dan seluruh masyarakat pada umumnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bimbingan adalah suatu proses yang berkesinambungan dalam memberikan bantuan (khususnya arahan) kepada yang dibimbing untk mencapai kedewasaan dan tujuan yang diinginkan.
2. Konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk menyelesaikan masalahnya dengan cara-cara tertentu, untuk mencapai kesejahteraan dalam hidupnya.
3. Perbedaan dari bimbingan dan konseling, yakni:
a. Bimbingan lebih bersifat luas daripada konseling, jadi konseling merupakan salah satu bentuk dari bimbingan.
b. Bimbingan lebih bersifat preventifsedangkan konseling lebih bersifat kuratif.
c. Bimbingan dapat bersifat kelompok dan perorangan, sedangkan konseling cenderung individu per individu (face to face)
4. Latar belakang adanya bimbingan dan konseling adalah bahwa manusia tidak semua dapat menyelesaikan problem mereka sendiri, sehingga membutuhkan bimbingan dari orang lain.
5. Sejarah bimbingan dan konseling berasal dari Amerika Serikat, namun sebenarnya sudah ada jauh-jauh hari pada masa awal-awal Islam.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hallen A,. 2005. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Quantum Teaching.
2. Walgito, Bimo. 2004. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta: Penerbit ANDI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar